KM.Mellbao: Namanya
singkat saja, Jenah, tapi semenjak kelahiran anak pertamanya ia sering disapa
Saiful. Pak Saiful dikenal sebagai petani yang ulet dalam bertani, luas
sawahnya 1, hektar yang terletak di desa Batu Putik, kecamatan Keruak Lombok
Timur.
Suatu
hari Saiful mendapatkan kabar akan diluncurkannya bendungan Pandan Dure dari
anak kesayangannya yang tengah menempuh sarjana S1 disalah satu perguruan tinggi di kota Mataram. Tentu saja, kabar itu
tidak dianggap main-main tiga hari kemudian, tanggal, 27 Mei 2011
beramai-ramailah warga Batu Putih pergi untuk menyaksikan secara lansung telekonfrensi
lansung dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Gubernur NTB yang akrab
disapa Tuan Guru Bajang itu bersama masyarakat Lombok Timur.
“Mulanya
saya tak begitu percaya akan kabar itu, tapi dua hari setelah cerita pada itu, Alhamdulillah,
saya sendiri lansung bisa menyaksikan penggalian sekaligus peletakan batu
pertaman lewat telekonfren oleh Presiden SBY waktu itu,”ujar Saiful mengenang
kejadian 2011 sebagai yang menjadi awal pembangunan Pandan Dure resmi di mulai. (1/11/2012).
Menjadi
petani yang selalu kekurangan air pada setiap musim sudah dirasakan semenjak
menjadi petani biasa. Lahan satu hektar miliknya harus bersusah payah untuk
menunggu datangnya musim hujan.
Terkadang
bagi sebagian besar petani di desa batu putik kecamatan, Keruak menunggu hujan
menjelang musim tanam padi “Bagaikan pungkuk merindukan rembulan, sehingga mau
berharap pada hasil panen padi yang bagus pun kecil kemungkinan,” terang Saiful
Dan
kini pembangunan Pandan Dure pun sudah berjalan dan akan selesai pada tahun
2014. “Kami dengan semua petani di Batu Putik menyambut baik dan merasa senang
sekali, dengan adanya bendungan Pandan Dure ini, dari sekarang saya sudah bayangkan
kalau bendungan ini sudah jadi , bagaimana subur dan makmurnya semua petani di bagian
Selatan Lombok Timur dan Separuh Lombok Tengah. (yar)