Opini KM.Mellbao: Sekarang bukan waktunya lagi mengeluh,
mengasihani atau menghujat pemerintah. Lebih baik menyalakan lilin, daripada terus
menerus mengutuki kegelapan. Kini waktunya beraksi, bersama berkontribusi
membangun negeri, dengan mencerdaskan kehidupan bangsa (Anis Baswedan)
Lima puluh empat
tahun sudah usia provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Usia yang tergolong besar, selama kurun waktu tersebut NTB telah
mengalami berbagai macam perubahan secara berkesinambungan di berbagai bidang,
mulai bidang politik pemerintahan, ekonomi, pembangunan dan sosial kebudayaan.
Selama kurun waktu itu pula, NTB telah beberapa kali mengalami pergantian pucuk
pimpinana (kepala daerah) dengan berbagai program dam kebijakan pembangunan
berbeda.
Perbedaan tersebut
tidak saja menyangkut masalah kebijakan, program dicanangkan semata, tetapi
juga terkait persoalan latar belakang, kualitas dan kapasitas masing-masing
mantan kepala daerah, yang pernah memegang pucuk pimpinan tertinggi NTB, dalam
menjalankan program pembangunan secara tepat sasaran sesuai kebutuhan
masyarakat. Sebab beda kepala, berbeda pula dalam hal pola pikir, sikap dan
cara pandang dalam setiap mengambil keputusan dan membuat
kebijakan.
Namun yang jelas,
terlepas dari berbagai perbedaan termasuk kelemahan yang dimiliki. Setiap mereka
(mantan kepala daerah) yang pernah memimpin NTB pastinya memiliki prestasi
tersendiri, dan telah berkontribusi besar melakukan berbagai perubahan bagi
NTB, melalui visi misi dicanangkan. Sebut saja mantan Gubernur NTB Gatot
Suherman dengan ide cemerlangnya, menerapkan sistim penanam padi dengan sistim
gugur ancah (Gora), telah mampu menyelamatkan masyarakat NTB dari krisis pangan
berkepanjangan
Percepatan Pembangunan
Sukses besar
penanaman padi dengan sistim Gora tersebut, dalam perjalanannya, telah
menempatkan NTB sebagai salah satu daerah penghasil suasembada pangan cukup
besar di Indonesia. Tidak sampai di situ, seiring perjalanan waktu, pergantian
kepala daerah, geliat pembangunan NTB di sejumlah bidang, terus mengalami
kemajuan serta mulai menampakkan hasil cukup menggembirakan.
Bidang
infrastruktur misalkan, di bawah kepemimpinan TGH. Zainul Majdi dan Badrul
Munir, perhatian pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur,
khususnya infrastruktur jalan cukup besar dan sudah mulus. Terbukti
hampir sebagian besar ruas jalan provinsi dalam masa kepemimpinan pasangan
Zainul Majdi dan Badrul Munir sampai sekarang kondisinya sudah bagus dan bisa
dirasakan manfaatnya secara lansung oleh masyarakat dari Ampenan sampai ujung Sape.
Pembangunan bidang
infrastruktur tidak kalah penting, sekaligus menjadi catatan sejarah
keberhasilan pasangan Gubernur yang sedang berkuasa sekarang adalah,
beroprasinya Bandara Internasional Lombok (BIL), sekaligus ditetapkannya BIL
sebagai pusat embarkasi dan debarkasi haji oleh Menteri Agama RI,
pembangunan infrastruktur lain adalah bendungan Pandan Dure
di Lombok Timur, dan termasuk dibangunya Islamic Center, sebagai pusat
pendidikan dan kajian keislaman.
Bidang pariwisata,
trend kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke NTB, khususnya ke
sejumlah objek wisata andalan seperti Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno pantai Leky dan objek wisata lain mengalami
peningkatan cukup signifikan. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kebudayaan
Pariwisata (Disbudpar) provinsi NTB. Tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan ke
NTB mencapai 1 juta orang, hal ini tentu tidak terlepas dari keberadaan BIL
sebagai salah satu faktor penopang, selain gencar melakukan promosi
besar-besaran melalui program Visit Lombok Sumbawa (VLS) serta even-even besar
yang dilaksanakan.
Sementara disektor
ekonomi, pemprov NTB, melalui visi besarnya “mewujudkan masyarakat NTB Beriman
dan Berdayasaing (NTB Bersaing)”, telah sukses mencanangkan sejumlah program
unggulan berupa Bumi Sejuta Sapi (BSS), padi jagung rumput laut (Pijar), dengan
konsep pengembangan sistim ekonomi berbasis kerakyatan, sebagai bagian dari
ihtiar meningkatkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan
dan menekan pengangguran, termasuk di antaranya melalui program Absano, Akino
dan Adono.
Selain gencar
mencanangkan berbagai program unggulan di bidang pembangunan infrastruktur dan
ekonomi kerakyatan, pemprov NTB juga terus berbenah diri, melakukan perbaikan
dan pembenahan dalam hal tata klola pemerintahan, dan perbaikan pelayanan
publik, melalui peningkatan kualitas pelayanan secara lebih profesional
transparan kepada masyarakat, melalui pengawasan dan pembenahan internal
birokrasi
cangan program
kerja jangkan pendek menengah jangka panjang, percepatan dan pemerataan pembangunan
ekonomi, infrastruktur, perbaikan layanan pendidikan kesehatan serta
pemberantasan kemiskinan dan pengangguran melalui pengembangan sistem ekonomi
kerakyatan yang merata.
Penulis, Ahyar Rosidi (Himmah NW) dan sekarang Mahasiswa IAIN Mataram