KM. Mellbao: Suasana alami
masih sangat terasa di pelosok desa itu, Dusun Rontu kecamatan Raba, Kabupaten
Dompu, sebuah tempat paling pinggir yang terletak dibagian utara Kabupaten
Bima.
Bermimpi untuk menunaikan
rukun Islam ke lima, sangat didambakan oleh setiap muslim terutama mimpinya pak
Mustaram salah seorang ketua kelompok ternak sapi “ Tani Makmur”. dengan
berharapkan dari penghasilan menjadi ternak sapi selain salah satunya adalah
mendapatkan bantuan sejuta sapi (BSS) dari pemerintah provinsi NTB.
Berawal dari kunjungan
sekertaris KM. Mellbao, ke tempatnya pak Mustaram di Dompu, menjadi buah
cerita yang akan selalu menarik untuk diceritakan pada teman-teman lain.
Kelompok ternak sapi “tani makmur” bermula dari membangun kandung kolektif
sederhana. Bisa dikatakan sebagai jawaban sebagai kegelisahannya selama ini
tentang ungkapan cita-citanya untuk tahun 2014 bisa naik haji mendapatkan
haji yang mabrur dengan dua istrinya. (12/10/2012)
Tapi buka sekedari
itu, pembentukan kelompok juga didorong oleh keinginan beternak
untuk hidup lebih maju dengan semua keluarganya. Semangatnya begitu terpancar
dilihat dari raut wajahnya, menceritakan pegalaman selama menjadi peternak
sapi. Berternak memang kelihatan sepele bagi orang tertentu, dan seringkali
dikatakan remeh terutama masyarakat Bima. Tapi bagi pak Mustaram beternak
merupakan tradisi yang turun temurun yang tetap harus dipertahankan.
Sebelum mendapatkan
bantuan BSS dari pemerintah provinsi NTB, berternak sudah digeluti pak Mustaram
sejak berumur 10 tahun bersama orangtuanya, sebelum mendapatkan bantuan
BSS pak Mustaram mempunyai ternak sapi sebanyak 10 ekor, tapi ketika akhir
tahun 2009 ia mendaptkan bantuan uang sebesar 180 juta,dengan kelompoknya 16
orang. Sebagian besar bantuan itu dipergunakan untuk mem beli sapi sebanyak 30
ekor dan sisinya dipergunkan untuk membuat kandang kelompok hingga sampai
sekarang jumlah yang 30 ekor selama 2 tahun lebih itu bisa menjadi
50 ekor sapi.
Sebagai ketua kelompok
pak Mustaram selalu memberikan motivasi yang intens pada anggotta kelompok
setiap melakukan pertemuan satu kali seminggu secara rutin. Sehingga ide pak
Mustaram untuk membuat arisan kelompok naik haji dengan beberapa
anggottanya terbukti dengan tahun 2008 pak Mustaram bisa pergi haji sendiri dan
untuk tahun istrinya akan menyusul itu pun hasil dari
penjualan sapinya, milik pribadi dan bantuan tambahan dari BSS programnya
pemerintah NTB. bantuan ini sangat memberikan mamfaat besar bagi kelompok
terutama saya pribadi ungkap pak Mustaram sambil, membersihkan kotoran ternak
dikandangnya. (yar).