KM.Mellbao: Belasan
ibu rumah tangga dan remaja mencoba merangkai sampah palstik terbuang yang
sudah terkumpul dan siap untuk diolah menjadi bahan olahan ekonomi kreatif.
Saat hasil olahan sampah kreatif akan dipamerkan. Bertempat di Kelurahan Tingkar, Kecamatan
Ampenan Utara.
Juma’at (10/10/2013). Satu persatu remaja itu dengan sabar dan
lanjar menjelaskan pembuatan aksesoris berbahan dari palstik dan botol buang
tersebut.
Sesekali
lelaki usia baya itu menjelaskan betapa bersyukurnya ia telah mendapatkan
pelatihan pengolahan sampah bekas dan bekerja sama dengan Bang Sampah Mandiri
(BSM). Kisah Abdurahman bersama sepuluh anggota kelompoknya, menggeluti bisnis
olahan kreatif yang dimulai 5 bulan lalu. Pada awal 2013 ia belajar di BSM
untuk bagaimana ia bisa mengolah sampah terbuang. Setelah bergabung dengan BSM
ia merasakan sendiri manfaatnya.
Menurut
Rahman, sebagian besar anggotanya masih berstatus sebagai mahasiswa IAIN
Mataram. Ia mengajak anggotanya untuk tiap sore sepulang kuliah untuk mencari
sampah di sekitar kecamatan Ampenan. Dengan peralatan dan perlengkapan seadanya
ia memanfaatkan dari BSM. BSM sendiri memiliki
bidang binaan pendidikan kewirausahanan keterampilan remaja desa dengan
mengbangkan pengolahan sampah yang jarang dikembangkan masyarakat.
Rahman
dan puluhan anggotanya menerima manfaat dari hasil pengolahan sampah
kreatifnya. “Kami usai pulang kuliah, mengolah sampah bekas menjadi kegiatan
kami, sebelum penggolahan kami diberi resep
oleh BSM bagaimana caranya
mengolah sampah buangan hingga bisa menghasilkan rupiah,” . ujar Rahman.
Oji
juga salah seorang anggota BSM dan
mahasiswa Unram mengamini kisah Rahman bersama puluhan temanya. “Dulu setelah
pulang kuliah sebagian besar kami tidak ada pekerjaan lain, selain tidur,
b6elajar dan makan, namun setelah bergabung dengan BSM, kami sudah bisa bekerja
sambil belajar. Yang tak pernah terpikirkan dari kami adalah bagaimana sampah
terbuang sudah bisa kami olah menjadi ratusan rupiah,” ungkap Oji.
Harapananya,
dengan adanya bimbingan dari BSM dalam pengolahan sampah ini bisa menjadi
wadah belajar bagi siapa pun remaja yang belajar dalam menciptakan bahan olahan
menghasilkan rupiah. (Yar)