KM.Mellbao: (28/9/2012) Dikawat-kawat listrik yang
terbentang sepanjang perjalanan bandara Selaparang – Kota Mataram, Pulau Lombok
– NTB, tampak beberapa burung bertengger diatas kawat tersebut seakan tidak
terpikir olehnya bahwa resiko setrum yang mengaliri kawat tersebut dapat menjadi
bumerang tetapi yang tampak hanyalah senda gurau sesamanya dengan penuh
kegayengan.
Pucuk-pucuk pohon kelapa sepanjang tepian pantai “
SENGGIGI BEACH “ bergoyang diterpa angin dingin negeri ini seperti
mengisyaratkan do’a rahasia, sedang alam diam disekitarnya penuh ketegaran
ketika sedang asyiknya bercumbu dengan khayalan, tanganku sibuk menepuk nyamuk
yang hinggap dikakiku, lalu lepas dan hinggap entah kemana mungkin ke
Denpasar, mungkin ke Jakarta dan bisa juga ke Surabaya disuatu pondokan/ kos-kosan
yang kondisi pada umumnya amburadhul.
Kalau saja semua jadwal penerbangan “on time”, maka
semuanya akan berjalan semestinya tapi alasan klasik akan keterlambatan/
penundaan keberangkatan merupakan menu utama dan fatalnya lagi kedatangan internasional
dapat didarati oleh kadatangan domestik,,,,,yah, kerancuan demi kerancuan
selalu saja menerpa negeri ini,,,entah sampai kapan?
Kulangkahkan kaki menelusuri jalanan dihimpitan
toko-toko yang ada di Desa Skarbela, perkampungan toko mutiara, sambil melihat
etalase dari yang modern hingga tradisional semuanya tak luput dari pandangan
sesekali masuk ke toko mutiara, entah hanya melihat atau membeli atau ke peras
toko sambil melihat pedagang asongan barang-barang handicraft, yach, sekedar perbandingan
saja jika nanti kondisi finansial cukup terukur paling tidak sudah punya
perbendaharaan harga untuk melangkah kearah sana.
Sempat tertegun juga ketika dapat informasi bahwa,
mutiara dari Lombok ternyata tak kalah dengan mutiara dari negara lainnya,
sebut saja Australia, Tahiti, Myanmar, dan Filipina. Bahkan, menurut Departemen
Kelautan dan Perikanan, Indonesia kini menjadi pemimpin negara pengekspor
mutiara air laut. Beberapa pengusaha mutiara Lombok, mengatakan bahwa pasar
mutiara di Indonesia cenderung meningkat setiap tahun, ini karena kualitas
mutiara Lombok yang bagus adalah salah satu alasannya.
“Biasanya pembeli asing menyukai mutiara kelas
satu, sedangkan kelas di bawahnya tersebar di lingkungan konsumen lokal,”
ungkap pemilik toko perhiasan mutiara, yang ada di Desa Sekarbela, sewaktu saya
tanya beberapa waktu lalu, sedangkan mutiara kelas rendah itu sering kali
diambil oleh pedagang nomaden yang bersifat musiman, dan biasanya mereka
berjualan di sekitar penginapan dan mengatakan barangnya kualitas kelas satu,
kepada pembeli yang awam akan mutiara.
Banyak juga yang percaya dan membelinya, memang
kilaunya tak secerah berlian, tapi jangan anggap murahan mutiara, pasalnya,
harga mutiara kelas satu bisa mencapai Rp700.000 per gram hingga jutaan rupiah,
tergantung kondisi mutiaranya, kalau ada yang cacat bisa turun harganya, selama
berabad-abad mutiara telah eksis mempercantik para wanita, mutiara sebenarnya
perhiasan yang paling tak lekang waktu, batu-batu bulat ini sudah dikenal sejak
zaman dulu, perhiasan mutiara yang sederhana,tetapi menawan, memberi kesan
elegan bagi pemakainya.
Di dunia, saat ini south sea pearls menempati
posisi tertinggi sebagai mutiara kualitas terbaik, mengalahkan mutiara
Akoya,Tahiti, dan air tawar. Pasalnya, south sea pearls memiliki ukuran yang
luar biasa besar dibandingkan jenis lainnya, selain itu, kilaunya pun lebih
cemerlang, sebuah mutiara akan dikatakan berkualitas bila memiliki kilau yang
indah.
Bentuk mutiara juga beragam, mulai bentuk bulat
sempurna hingga yang tak beraturan (barok) dan semi mutiara (mabe), begitu pula
warnanya. Lombok terkenal akan hasil mutiara alamnya yang beragam,yakni mutiara
putih,krem,keemasan,silver, kelabu, hingga warna merah jambu yang langka.
Kualitas mutiara sangat ditentukan oleh kematangannya
dan hal tersebut akan berpengaruh pada status si pengusaha, mutiara yang matang
itu dihasilkan dari proses alami kerang, bukan hasil suntikan, kalau satu
pengusaha bisa punya 20 butir mutiara kelas satu, sudah dianggap sukses,.
Mutiara-mutiara ini adalah mutiara asli hasil budi
daya air laut, memang mutiara jenis ini harganya cukup mahal, mutiara asal
hasil budi daya laut Indonesia terdiri atas tiga warna, yaitu putih, gold dan
silver, adapun mutiara berwarna hitam berasal dari Tahiti.
Sementara mutiaramutiara
air tawar umumnya mempunyai ukuran lebih kecil, sedangkan mutiara yang
permukaannya lebih halus dan beragam warnanya adalah mutiara-mutiara yang
berasal dari China.
Mutiara alam biasanya dijual berdasarkan ukuran
berat dan dinyatakan dalam satuan karat, sedangkan mutiara hasil budi
daya,harga jualnya ditentukan oleh ukuran lingkaran dalam milimeter. Nah,Anda
tinggal pilih saja mutiara jenis apa yang Anda sukai, yang pasti perhiasan
mutiara air tawar atau mutiara imitasi dengan beragam warna bisa
dipadu-padankan dengan setelan kerja, kuliah atau santai semisal setelan jins
dan t-shirt.
Hampir disepanjang jalan, di kampung Sekarbela,
warganya adalah pengrajin mutiara, dan jika kita sudah berada di pertokoan yang
berjajar, maupun dikampung atau gang bertebaran toko perhiasan mutiara,
sehingga di hari libur maupu hari biasa banyak sekali turis asing maupun lokal
yang mengunjungi perkampungan mutiara yang ada di kota mataram tersebut,
tinggal kita panda-pandai saja menawar harga yang ditawarkan dan biasanya kaum
perempuan dalam urusan menawar sangat pandai.
Dari pengalaman saya berkunjung ke perkampungan
tersebut, dengan mengajak sopir lokal yang merangkap guide, ternyata ada ikatan
bisnis yang tidak tertulis, jika si guide dapat mengantarkan ke salah satu toko
mutiara, kemudian tamunya membeli mutiaranya, maka si guide tersebut akan
mendapat komisi antara 1-2 %, dan uang komisi tersebut bisa diberikan langsung
saat itu dimasukan dalam bungkus rokok, ataupun diambil kemudian hari, suatu
promosi marketing pariwisata yang baik dan dapat menyerap tenaga kerja sesama
warga demi memajukan pariwisata di Pulau Lombok.
Meskipun letak perkampungan Sekarbela tidak seperti
pertokoan, mall, plaza tetapi dalam bertransaksi tidaklah ketinggalan
kemoderenannya, karena pembayaran dengan menggunakan dollar, kartu kredit,
kartu debet, travel cheque semuanya dapat dilayani layaknya sebuah perdagangan
modern.
Saran saya, jika Anda mengajak Istri, TTM, atau
saudara perempuan, siap-siap saja untuk bersabar menunggu lama, karena kaum
hawa pada umumnya senang perhiasan, jadi dalam melihat ataupun memilih untuk
beli mutiara maka akan selalu minta yang terbaik, sehingga takaran isi dompet
kita juga perlu mendapatkan prioritas utama untuk menuruti kehendak kaum hawa
tersebut, tapi tidak tahu lagi kalau orang lagi seneng biasanya besok ngutang
lagipun tidak masalah, asal dapat membelikan orang-orang tercinta kita.
Simak baik-baik kata-kata bijak “Teliti sebelum
membeli”,,,rupanya bukan berlaku untuk kualitas barang yang kita beli, tetapi
berlaku juga untuk kualitas isi dompet kita, agar tidak menyesal dikemudian
hari.[]